Keanekaragaman Hayati Indonesia

Ikhtisar Keanekaragaman Hayati Indonesia

Indonesia sebagai negara yang memiliki keanekaragaman jenis hayati yang sangat tinggi, dan merupakan gabungan dari kehati Asia maupun Australia (Australasia) dan kawasan pertemuan kedua benua.

Luas daratan Indonesia adalah 1.919.440 km dan luas perairan 3.257.483 km dengan garis pantai sepanjang 99.093 km (BIG 2013). Secara geologi, Indonesia dilalui oleh dua jalur pegunungan muda dunia, yaitu Pegunungan Mediterania di sebelah barat dan Pegunungan Sirkum Pasifik di sebelah timur. Dua jalur pegunungan tersebut menyebabkan Indonesia banyak memiliki gunung api yang aktif sehingga sering disebut sebagai The Pacific Ring of Fire. Hal ini juga menyebabkan Indonesia menjadi kawasan rawan gempa bumi.

Pembagian bioregion di Indonesia didasarkan pada bio geografi flora dan fauna yang tersirat oleh adanya garis Wallace (Wallace 1860 dan 1910), garis Webern(Weber 1904), dan garis Lydekker (1896). Pada awalnya, garis Wallace memisahkan wilayah geografi fauna (zoogeography) Asia (Paparan Sunda) dan Australasia. Alfred Russell Wallace menyadari adanya perbedaan pengelompokan fauna antara Borneo dan Sulawesi dan antara Balidan Lombok. Kem udian, garis ini dikonfirmasi dengan teori Antonio Pigafetta, sehingga garis Wallace digeser ke arah timur menjadi garis Weber (Weber 1902). Garis Lydekker merupakan garis biogeografi yang ditarik pad batasan Paparan Sahul (Papua-Australia) yang terletak pada bagian timur Indonesia (Hugh 1992).

Pembagian bioregion ini diperkuat oleh hasil penelitian terkini (Berg and Dasmann 1977; Duffels 1990; Maryanto and Higashi 2011). Berdasarkan hasil penelitian di atas, maka secara biogeografis,

Indonesia ditetapkan menjadi 7 (tujuh) bioregion, yaitu (i) Sumatra, (ii) Jawa dan Bali, (iii) Kalimantan, (iv) Sulawesi, (v) Kepulauan Sunda Kecil (Lesser Sunda Island), (vi) Maluku, dan (vii) Papua. Bioregion di Papua memiliki bentang alam luas serta kekayaan keanekaragaman jenis hayati dan endemisme yang tinggi yang mempengaruhi fungsi ekosistemnya.

Sumber : Indonesian Biodiversity Strategy Action Plan 2015-2020

Anda akan meninggalkan halaman website Balai Kliring Keanekaragaman Hayati Indonesia,

Apakah anda yakin?

Menuju ke : http://inabif.lipi.go.id/
Lanjutkan
close-link

Anda akan meninggalkan halaman website Balai Kliring Keanekaragaman Hayati Indonesia,

Apakah anda yakin?

Menuju ke : http://kkji.kp3k.kkp.go.id/index.php/basisdata-kawasan-konservasi
Lanjutkan
close-link

Anda akan meninggalkan halaman website Balai Kliring Keanekaragaman Hayati Indonesia,

Apakah anda yakin?

Menuju ke : http://ejournal.lipi.go.id/
Lanjutkan
close-link