Bantimurung, 4 September 2018. Pagelaran Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN) tahun 2018 di Taman Wisata Alam (TWA) Batu Putih, Bitung, Sulawesi Utara terbilang sukses. Karena sejumlah kalangan memberikan ucapan selamat dan pujian.
Rangkaian puncak peringatan HKAN berlangsung meriah. Sejumlah pejabat turut hadir. Bupati Bitung, Gubernur Sulawesi Utara hingga dua menteri sekaligus, Menteri Koordinator Perekonomian dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan sendiri.
Pada penutupan Kamis (30/8/2018), seorang perwakilan peserta jambore konservasi alam mendapat kesempatan menyampaikan pesan dan kesan selama mengikuti rangkaian kegiatan HKAN 2018 ini. Adalah peserta asal Papua Barat menyampaikan dengan lugas apa yang ia rasakan selama berlangsungnya kegiatan kampanye akbar konservasi alam pada tanggal 28 – 30 Agustus 2018.
Ia menyampaikan terima kasih kepada penyelenggara kegiatan HKAN 2018. Tak hanya ucapan, ia juga mewujudkannya melalui sebuah hadiah berupa topi anyaman dan ikat kepala khas Papua. Ketua Kelompok Ekowisata Beberin Aisadami Taman Nasional Teluk Cenderawasih ini menyampaikan terima kasihnya kepada instansi tertentu.
Pertama-tama ia menyerahkan topi anyaman kepada Direktur Jenderal KSDAE sebagai perwujudan rasa terima kasihnya kepada penyelenggara. Hadiah kedua berupa ikat kepala ia sematkan kepada salah seorang pemandu wisata TWA Batu Putih. Dan hadiah terakhir yang tak terduga ia berikan kepada petugas dapur.
“Saya sangat senang di sini. Makanannya enak dan melimpah. Saya ucapkan terima kasih kepada petugas dapur,” ujar Tonji Samisa, Kader Konservasi Balai Besar Teluk Cenderawasih. Betapa tidak dapur umum tak membatasi siapa saja yang mau bersantap. Petugas dapur dengan ramah menyambut para peserta jambore, pemandu pameran, hingga pengunjung sekalipun. “Mereka begitu bersahabat, berasa di rumah sendiri,” tambahnya.
Panitia lokal dalam hal ini Balai KSDA Sulawesi Utara telah menerapkan kerja kolektif. Begitu baik kerjasama Balai KSDA Sulawesi Utara dengan pemerintah daerah baik Kota Bitung, Propinsi Sulawesi Utara maupun PJLHK sendiri. Event organizer dalam hal ini PT. Sumando Adya Prima dari Jakarta ini telah berkerja dengan begitu baiknya. Melengkapi kebutuhan-kebutuhan panitia dan peserta selama acara berlangsung. Hingga pada akhirnya acara berjalan tertib sesuai rencana.
Pada grup aplikasi daring dan media sosial peserta jambore dan pemandu pameran konservasi alam menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan kepada penyelenggara baik untuk PJLHK, BKSDA Sulawesi Utara hingga kepada event organizer. “Terima kasih untuk teman-teman BKSDA Sulawesi Utara yang telah menyelenggarakan HKAN 2018 dengan baik. Salut,” tulis Johanes Wiharisno, pemandu pameran Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango pada akun Facebook miliknya.
Satu lagi hal positif yang berhasil digaungkan dalam pegelaran akbar ini adalah program less plactic. Panitia membagikan ratusan tumbler untuk peserta jambore dan pemandu pameran konservasi alam. Beberapa stan pameran juga malah membagikan tumbler kepada pengunjungnya. Panitia juga menyediakan air mineral untuk isi ulang pada setiap sudut Camping Ground TWA Batu Putih. Karenanya sampah plastik dari botol mineral tak banyak yang bisa dijumpai selama acara berlangsung. Petugas kebersihan pun senang karenanya.
Moga penyelenggaraan HKAN ke depan terus membaik. Semoga konservasi alam terus bergaung hingga pada akhirnya menjadi jati diri dan budaya bangsa. Salam konservasi ….
Sumber: Taufiq Ismail – PEH Balai TN Bantimurung Bulusaraung
Berita selengkapnya disini