Kami telah memperbarui tampilan website, klik disini untuk mengakses versi lama website kami.

Balai KSDA Kaltim Selamatkan Dua Orangutan Di Jalan Poros Bengalon – Muara Wahau Kutai Timur

Balai Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Kalimantan Timur kembali melakukan evakuasi dua Orangutan di Kutai Timur (8/10/2023). Setelah menerima laporan masyarakat pada tautan video pendek oleh Instagram @cerita_sangataku, Tim Wildlife Rescue Unit (WRU) Seksi Konservasi Wilayah II Tenggarong – BKSDA Kaltim bergerak melakukan penyisiran ke lokasi.

Dalam video yang berdurasi satu menit tersebut, terlihat Orangutan sedang berada di pinggir jalan utama dari Bengalon – Muara Wahau, Kutai Timur – Kaltim.

Setelah dua hari melakukan pencarian, akhirnya tim WRU berhasil menemukan dan dapat menyelamatkan keduanya. “Pukul 07.20 WITA telah berhasil diselamatkan satu Orangutan Jantan dewasa dengan usia diperkirakan 17 – 19 tahun, dan kemudian pada pukul 16.00 WITA tim kembali berhasil menyelamatkan satu Orangutan Jantan dewasa dengan perkiraan usia 13 – 15 tahun,” ungkap Surawati Halim selaku Kepala Seksi Konservasi Wilayah II Tenggarong – Balai KSDA Kaltim.

Sementara itu, M. Ari Wibawanto, Kepala Balai KSDA Kaltim, menyampaikan bahwa upaya peyelamatan terhadap dua Orangutan Jantan terpaksa harus dilakukan  karena keberadaan mereka di jalan raya Bengalon – Muara Wahau yang cukup ramai lalu-lintasnya.

“Kami menghimbau kepada seluruh pengguna jalan raya Bengalon – Muara Wahau, untuk tidak mengganggu dan tidak memberi makan juga minum,  supaya satwa liar tersebut tidak berubah perilakunya. Kita ketahui bersama, bahwa Orangutan adalah satwa dilindungi Undang-undang yang harus kita jaga bersama-sama, kami berharap masyarakat melaporkan kepada Call Center BKSDA Kaltim apabila menemukan Orangutan yang berada dipinggir jalan raya seperti saat itu” tambah Ari.

Setelah dilakukan pemeriksaan terhadap Orangutan oleh tim medis Balai KSDA Kaltim, maka sebelum dilepasliarkan kembali, Orangutan akan menjalani beberapa pemeriksaan medis, untuk mengetahui tingkat kesehatannya.

“Semoga hasil pemeriksaan medis bagus, sehingga segera dapat kembali ke dilpasliarkan habitat yang aman,” pungkas Ari.

https://ppid.menlhk.go.id/

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *