Belum genap seminggu, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya kembali menyampaikan kabar gembira dari dunia konservasi Indonesia. Masih dari Taman Nasional Way Kambas, seekor bayi gajah sumatera (Elephas maximus sumatranus) betina lahir di Camp Elephant Response Unit (ERU)/Komunitas untuk Hutan Sumatera (KHS) Margahayu SPTN Wilayah III Kuala Penet sekitar pukul 10.00 WIB, Selasa (28/11).
“Lagi-lagi hanya syukur yang dapat kami panjatkan ke hadirat Tuhan. Kabar gembira silih berganti hadir ke hadapan kita. Seperti halnya kelahiran badak sumatera Sabtu (25/11) lalu, kelahiran anak gajah sumatera pagi tadi merupakan kelahiran gajah sumatera kedua di TN Way Kambas pada tahun ini. Kabar gembira ini harus menjadi penyemangat bagi kita semua bangsa Indonesia untuk terus melakukan upaya konservasi satwa dilindungi yang ada di negeri ini,” ucap Menteri Siti.
Berdasarkan laporan yang diterima Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem KLHK, Satyawan Pudyatmoko, anak gajah sumatera dari indukan bernama gajah Amel dan jantan Rendy lahir memiliki panjang badan 98 cm, lingkar dada 100 cm, tinggi badan 78 cm, dengan berat badan 78 kg.
“Saat ini induk gajah dan anak sedang dalam pengawasan dan pemeriksaan mahout dan dokter hewan TN Way Kambas untuk memastikan kesehatannya normal dan stabil,” tambah Satyawan.
Seperti halnya badak sumatera, gajah sumatera juga merupakan satwa yang dilindungi di Indonesia dan keduanya memiliki status konservasi Critically Endangered/CR berdasarkan IUCN. Kelahiran badak sumatera dan gajah sumatera pada beberapa hari ini harus menjadi penyemangat bagi kita semua bangsa Indonesia untuk terus melakukan upaya konservasi satwa dilindungi yang ada di negeri ini.