Kami telah memperbarui tampilan website, klik disini untuk mengakses versi lama website kami.

Penemuan Spesies Baru: Angin Segar di Tengah Krisis Keanekaragaman Hayati

Beberapa waktu lalu The Intergovernmental Science-Policy Platform on Biodiversity and Ecosystem Service(IPBES) menyatakan satu juta spesies di dunia terancam kepunahan. Beberapa penyebab kepunahan tersebut diantaranya perubahan fungsi lahan, eksplotasi satwa liar, perubahan iklim, polusi dan sertta invasi spesies asing. “Kondisi ini menjadi ancaman serius bagi populasi satwa endemik Indonesia yang belum terekspos,” ujar Kepala Pusat Penelitian Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Atit Kanti di Cibinong pada Selasa (8/10).

Atit menjelaskan, penemuan spesies baru katak dan burung dari hasil ekspedisi yang dilakukan oleh peneliti LIPI memberi angin segar di tengah krisis keanekaragaman hayati tersebut. “Temuan satwa baru tersebut akan menjadi data based untuk melengkapi data kehati, khususnya fauna  yang sangat penting untuk proses pembangunan keanekaragaman hayati berkelanjutan di Indonesia,” ujar Atit. Lebih lanjut dijelaskan bahwa  kontribusi penemuan spesies baru tahun 2015-2019 hampir 50% merupakan kontribusi utama peneliti LIPI.

Kepala Bidang Zoologi Pusat Penelitian Biologi LIPI, Cahyo Rahmadi  mengungkapkan selama rentang waktu 2015-2019 capaian temuan spesies satwa baru LIPI terus meningkat. “Hingga Oktober 2019 telah ditemukan 32 spesies endemik baru di Indonesia. Angka ini dipastikan akan terus bertambah, karena proses identifikasi temuan masih terus berlangsung,” ungkap Cahyo.  Saat ini amphibi menduduki posisi kedua spesies terbanyak yang ditemukan LIPI setelah gastropoda.

Berita selengkapnya dapat dibaca disini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *