Kami telah memperbarui tampilan website, klik disini untuk mengakses versi lama website kami.

Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN) Tahun 2021 Memupuk Kecintaan Pada Alam dan Budaya Nusantara untuk Meningkatkan Kontribusi Kawasan Konservasi Terhadap Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca

Peringatan puncak Hari Konservasi Alam Nasional dilakukan sejak tanggal 22 – 24 Nopember 2021, di pantai Lasiana, Taman Wisata Alam (TWA) Teluk Kupang, Nusa Tenggara Timur. Puncak peringatan HKAN 2021, diselenggarakan pada tanggal 24 Oktober 2021. Hadir pada acara ini yaitu wakil menteri LHK, Gubernur NTT,Asdep Kemenko Kemaritiman dan Investasi, Dirjen PHL, Ketua DPRD Propinsi NTT, Ketua Dekranasda/anggota Komisi IV DPR RI, pejabat Eselon I lingkup Kementerian LHK, Kabalai UPT Ditjen KSDAE dan 200 orang peserta Jambore Konservasi Alam Nasional terdiri dari anggota Pramuka Saka Wanabakti dan Saka Kalpataru Kwartir Daerah Kupang serta siswa-siswi SMK Kehutanan Makassar.

Pada puncak Peringatan HKAN 2021 Menteri LHK yang diwakili oleh Menteri LHK melalui Wakil Menteri LHK, Dr Alue Dohong memberikan apresiasi dan penghargaan kepada para praktisi yang telah memberikan dedikasi yang sungguh-sungguh, kepeduliain dan dukungan yang tinggi akan kelangsungan konservasi baik untuk perorangan, kelompok masyarakat, tokoh masyarakat, pemerintah dan organisasi/LSM. Anugerah Konservasi Alam kepada 19 penerima anugrah yang terdiri dari mitra konservasi baik dari unsur pemerintah, badan usaha, LSM, kelompok masyarakat dan juga tokoh masyarakat yang mendorong penguatan fungsi Kawasan, Desa Binaan Konservasi, para praktisi di bidang konservasi dan hidupan liar, lembaga penangkaran, para pemegang izin pemanfaatan jasa lingkungan dan juga pengelola taman eksitu.

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Menteri LHK secara resmi meluncurkan Aplikasi Wisata Alam Indonesia. Aplikasi ini dapat membantu dan mempermudah masyarakat untuk menemukan informasi mengenai wisata alam di Indonesia. Baik itu di kawasan taman nasional maupun taman wisata alam. Selain itu, melalui aplikasi ini masyarakat ataupun pengunjung dapat memperoleh informasi dasar kawasan, agenda tahunan, potensi keanekaragaman hayati, informasi obyek wisata, aksesibilitas, akomodasi, dan informasi lainnya. Aplikasi ini dapat diunduh langsung melalui playstore secara gratis.

Selanjutnya dilaksanakan Penandatanganan kerjasama dalam rangka pembangunan kawasan konservasi, yaitu:

  1. Kerjasama antara Kepala BBKSDA NTT dengan Bupati Sikka tentang Pembangunan Strategis yang Tidak Dapat Dielakkan Berupa Pembangunan 5 (Lima) Infrastruktur Strategis Yaitu Pembangunan Jalan Lingkar Luar Pulau Besar, Peningkatan Jalan Pemana-Ngolo (Eksisting), Perbaikan Jaringan Air Minum Koja Gete Perumaan (Eksisting), Peningkatan Jaringan Air Minum Desa Koja Doi (Eksisting) dan Pembangunan Puskesmas Pembantu (Pustu) Plus di Dalam Kawasan Taman Wisata Alam Laut (TWAL) Gugus Pulau Teluk Maumere, Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
  2. Kerjasama antara Kepala BBKSDA NTT dengan Direktur Utama PT Mora Telematika Indonesia (Moratelindo) tentang Adendum/Perubahan (Pertama) Pembangunan Strategis yang Tidak Dapat Dielakkan Berupa Pembangunan Sarana Komunikasi Jaringan Kabel Fiber Optik di Kawasan Taman Wisata Alam Ruteng, Kabupaten Manggarai dan Manggarai Timur, Cagar Alam Watu Ata Kabupaten Ngada, Taman Wisata Alam Laut Teluk Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
  3. Kerjasama antara Kepala BBKSDA NTT dengan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Timur tentang Pembangunan Strategis yang Tidak Dapat Dielakkan Berupa Pembangunan Jaringan Listrik Desa Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM) 20 kV Melintasi Kawsan Konservasi Cagar Alam Wae Wuul, Taman Wisata Alam Ruteng, Taman Wisata Alam Tuti Adagae, Cagar Alam Mutis Timau, Suaka Margasatwa Kateri dan Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Taman Wisata Alam Gugus Pulau Teluk Maumere, Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Pada kesempatan ini pula, Wamen LHK dan Gubernur NTT disaksikan para tamu undangan melepas 6 burung Elang paria (Milvus Migran) dan 35 ekor burung Perkici timor (Trichoglossus euteles), dan dilanjutkan dengan penanaman 5000 bibit mangrove di Lokasi HKAN dan HCPSN 2021 oleh Wakil Menteri LHK , Gubernur NTT, Ketua DPRD Provinsi NTT, Walikota Kupang dan Dirjen KSDAE. Dengan asumsi penambahan dimeter pohon sebesar 10 cm selama 5 tahun ke depan, penanaman 5000 bibit mangrove Rhizophora mucronata berpotensi menyimpan cadangan karbon sebesar 127,4 ton C.

Selain itu, rangkaian puncak HKAN 2021 dimeriahkan juga pameran Festifal TN/TWA yang berlangsung di lokasi yang sama. Pada hari ini telah dilakukan penilain untuk memilih Stand pameran dengan penampilan terbaik. Adapun stand-stand pameran yang menjadi juara dan mendapatkan nilai terbaik adalah :

  1. Juara 1 : TN Kelimutu
  2. Juara 2 : TN Betung Kerihun Danau Sentarum
  3. Juara 3 : BKSDA Sumatra Selatan
  4. Juara Harapan 1 : Ditjen PKTL
  5. Juara Harapan 2 : TN Kerinci Seblat
  6. Juara Harapan 3 : TN Lore Lindu

Berdasarkan survey yang dilakukan oleh Direktorat PJLHK, kegiatan peringatan HKAN 2021 di TWA Teluk Kupang mampu menggerakkan roda perekonomian Kupang. Kedatangan para peserta HKAN 2021 yang berasal dari hampir seluruh propinsi di Indonesia telah memberikan multiplayer effect mulai dari jasa transportasi udara dan darat, penginapan, makanan dan minuman juga souvenir. Apalagi kedatangan para peserta dalam bentuk rombongan dengan rerata 4-6 orang per kelompok. Dengan proyeksi total peserta dan undangan yang hadir di Pantai Lasiana sebanyak 1.237 orang, diperkirakan terjadi perputaran ekonomi sebesar Rp. 12,712 Milyar.

 

Sumber Berita : https://jasling.menlhk.go.id/

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *