Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya melakukan kunjungan kerja sehari di Suaka Rhino Sumatera (SRS) Taman Nasional Way Kambas (TNWK), Lampung, Sabtu (9/12). Ada dua agenda pokok pada kunkernya kali ini yaitu penyerahan petikan SK Green Ambassador dan observasi badak sumatera.
Sebelumnya, Menteri Siti telah melantik para Green Ambassador sebanyak 1.994 pelajar dari 1.068 sekolah yang dikukuhkan dengan SK No.1221/2023 tentang Penetapan Green Ambassador. Khusus Provinsi Lampung jumlah Green Ambasador adalah sebanyak 56 orang dari 28 Sekolah dan dari 3 UPT yang berasal dari Simpul Belajar Balai Besar Taman Nasional Bukit Barisan Selatan, Balai Taman Nasional Way Kambas dan Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Way Seputih Sekampung.
Menteri Siti menjelaskan para Green Ambassador yang telah mengikuti pendidikan selama empat bulan dan telah mendapatkan pembekalan tentang KLHK, menjadi harapan baru Indonesia hari ini dan di masa yang akan datang.
“Semangat para pemuda dalam upaya adaptasi, mitigasi, rehabilitasi, dan pengelolaan lingkungan hidup perlu kita sadari sebagai kekuatan besar dalam menjaga keberlanjutan lingkungan hidup yang mulai membaik saat ini,” katanya pada prosesi penyerahan petikan SK Green Ambassador di lokasi kantor SRS TNWK Lampung.
Menteri Siti menilai telah banyak inisiatif anak muda yang dilakukan sebagai upaya merawat tanah air Indonesia yang indah dalam keberagaman ini. Menurutnya, para Green Ambassador merupakan generasi muda dengan semangat baru untuk langkah hijau masa depan Indonesia.
“Saya berharap dengan diterimanya Petikan SK Green Ambassador, maka gerakan memulihkan lingkungan dan kehutanan akan jauh lebih masif, inklusif, dan inovatif, sehingga bumi dapat kembali pulih dan nyaman untuk ditinggali bagi semua makhluk hidup, termasuk tumbuhan dan satwa,” katanya.
Sebagai negara yang kaya dengan berbagai sumberdaya alam dan keanekaragaman hayati baik di darat maupun di laut, Menteri Siti mengungkapkan Indonesia penting untuk mempersiapkan generasi mendatang yang dapat mewariskan cita-cita melindungi segenap bangsa dan tanah air. Menteri Siti menyatakan kebanggaannya memiliki generasi muda yang kreatif, produktif, inovatif dan berdedikasi untuk kelestarian lingkungan hidup dan kehutanan.
“Sebagai upaya tindak lanjut setelah pelantikan itu ialah kesinambungan pembinaan yang sedang terus ditata bersama KLHK dan Institut Hijau, BPDLH dan termasuk bersama USAID,” katanya.
Subyek kedua yang menjadi concern pada kunjungan kerjanya kali ini yaitu sehubungan dengan kelahiran badak sumatera yang tentu saja hal ini merupakan kabar yang sangat menggembirakan.
Menjelang akhir tahun 2023, kabar gembira datang dari dunia konservasi Indonesia. Pada Sabtu, 25 November 2023, satu ekor anak badak sumatera (Dicerorhinus sumatrensis) berjenis kelamin jantan lahir dari induk bernama Delilah di Suaka Rhino Sumatera Taman Nasional Way Kambas (SRS TNWK). Kelahiran ini sekaligus menjadi kelahiran badak sumatera kedua di tahun 2023.
Menteri Siti menyatakan Pemerintah Indonesia khususnya Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan terus berupaya dan berjuang keras untuk tetap melestarikan badak sumatera dengan berbagai cara dan upaya. Selain konservasi in-situ dan ex-situ, juga diupayakan dengan pendekatan teknologi reproduksi berbantu atau Assisted Reproductive Technology (ART).
“Semoga proses ini dapat berhasil dan badak sumatera dapat terjaga kelestariannya,” ungkapnya.
Usai prosesi penyerahan petikan SK Green Ambassador, Menteri LHK bersama rombongan melakulan observasi ke fasilitas SRS TNWK. Agenda berikutnya yaitu
melakukan penanaman pohon di calon lokasi pembelajaran lapangan areal kantor TNWK bersama Green Ambassador, Kelompok Tani Hutan, anak sekolah, dan masyarakat.
Turut hadir bersama Menteri LHK mengikuti rangkaian kunjungan kerjanya di Lampung yaitu Wakil Duta Besar Amerika Serikat Untuk Indonesia, yang diwakili First Secretary US Embassy, Sandy Lien; Direktur USAID Indonesia, Jeff P. Cohen; Direktur Lingkungan USAID, Brian Dusza; Ketua Pengurus Yayasan Badak Indonesia (YABI), Jansen Manangsang; Ketua Dewan Penasehat Senior YABI yang diwakili Letjen TNI Purn. Dodik Wijanarko; perwakilan Institut Hijau Indonesia, Slamet Daroini; para Pejabat Tinggi Madya dan Pratama KLHK; para Kepala UPT KLHK Wilayah Provinsi Lampung; serta para fasilitator dan pemuda-pemudi Green Ambassador.